Kamis, 08 Mei 2014

TOKOH EKONOMI INDONESIA

Biografi Mubyarto 
Prof Dr Mubyarto lahir di Sleman Yogyakarta 3 September 1938.
Masa kecilnya hingga sarjana muda dihabiskan di Yogyakarta. Selepas
dari UGM, Mubyarto melanjutkan pendidikan dan memperoleh gelar
Master of Arts dari Vanderbilt University, Tennessee di tahun 1962 dan
gelar Doctor of Philosophy dari Iowa State University, Iowa di tahun
1965, keduanya di Amerika Serikat. Gelar Doktor diraihnya dalam usia
27 tahun dengan mempertahankan disertasi berjudul Elastisitas Surplus
Beras yang Dapat Dipasarkan di Jawa-Madura.
Profesi utamanya adalah dosen di Fakultas Ekonomi UGM (1959-
2003). Salah satu jabatan penting di dalam kariernya bersama UGM
adalah pada saat menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian Pembangunan
Pedesaan dan Kawasan (P3PK) UGM tahun 1983-1994. Selama dipimpin
oleh Mubyarto, P3PK secara intensif melakukan berbagai penelitian di
bidang perdesaan dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah di
seluruh Indonesia. Kemudian pada periode tahun 1987-1999, ia menjadi
anggota MPR. Sejak tahun 2002, dia adalah Kepala Pusat Studi Ekonomi
Pancasila (Pustep) UGM sampai kemudian meninggal pada tahun 2005.
Pustep didirikan oleh UGM dibawah pimpinan Rektor Sofyan Effendi,
untuk mendalami dan mengembangkan konsep Ekonomi Pancasila yang
telah ramai menjadi bahan diskusi utama ekonomi Indonesia sejak tahun
1980. Sebagai birokrat, Mubyarto pernah menjabat sebagai Penasehat
Menteri Perdagangan pada tahun 1968-1971, Asisten Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas 1993-1998, dan Staf Ahli
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Industri pada
tahun yang sama.

Pemikiran Mubyarto
a. Ekonomi Pancasila
Dicetuskan oleh Soekarno-Hatta, didengungkan kembali oleh
Emil Salim dan dikembangkan oleh Mubyarto. Meski bukan yang
pertama dan yang satu-satunya, tapi di tangan beliaulah Ekonomi
Pancasila berkembang dan menemukan bentuknya.
Berawal dari kegelisahan terhadap perkembangan dan
implementasi ilmu ekonomi. Beliau merasa bahwa hubungan antara
ekonomi dan keadilan sangatlah jauh. Terlebih jika melihat yang
tejadi di sekitar, yaitu kebijakan ekonomi yang di tempuh oleh banyak
negara, termasuk Indonesia.
Dalam implementasi ekonomi neoklasik terbukti tidak mampu
menyelesaikan permasalahan ekonomi. Bahkan dituding menjadi
penyebab munculnya permasalahan baru. Berbeda jauh dengan
teorinya yang diajarkan di institusi pendidikan.
Indikasi kegagalan ekonomi neoklasik diantaranya terlihat dari
relevansi teorinya yang hanya sesuai dengan sebagian kecil
perekonomian dan untuk konteks Indonesia teori ekonomi klasik lebih
berkembang sebagai seni daripada sebagai ilmu. Teori ekonomi
sosialis sebagai altermatif pun terbukti tidak berdaya melawan
dominasi perkembangan terori ekonomi neoklasik ini. Semangat
beliau untuk membangun teori ekonomi yang lebih realistik,
manusiawi tanpa meninggalkan nilai lokal bangsa Indonesia
kemudian tertuang dalam konsep Ekonomi Pancasila. Konsep ini lahir
di bumi Indonesia, digali dari filsafat bangsa Indonesia dan kemudian
dianggap paling tepat mengarahkan perjalanan bangsa Indonesia
menuju masarakat adil makmur. Ekonomi pancasila di definisikan
sebagai sistem ekonomi yang di jiwai ideologi Pancasila yang
merupakan usaha bersama yang berasaskan kekeluagaan dan
kegotong royongan nasional. Memiliki lima ciri antara lain
a. Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial
dan moral.
b. Kehendak kuat dari seluruh masyarakat ke arah keadaan
kemerataan sosial sesuai asas-asas kemanusiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar