Perekonomian Indonesia Saat Ini :
Sebagian orang berpendapat bahawa sistem
yang digunakan sekarang lebih condong ke barat atau disebut sistem ekonomi
liberal/kapitalis, sistem yang membebaskan segala macam bentuk kegiatan
ekonomi. Pemerintah tak ada urusan dengan ekonomi yang dilakukan oleh rakyat.
Mereka semua mendapat hak yang sama untuk berkreatifitas tak ada larangan.
Intinya adalah sistem ini semua bebas melakukan apa saja sehingga tak
mengherankan kaum pemodal atau kapital menjadi kaum yang super power pada
sistem ekonomi sehingga membuat yang miskin semakin miskin, eksploitasi
besar-besaran terhadap sumber daya alam, kesenjangan sosial, itulah yang
terjadi pada perekonomian Indonesia. Sistem ekonomi liberal atau kapitalis yang
tidak lama lagi akan menuju neo-liberal. Indikasi sistem perekonomian Indonesia
diarahkan untuk mengikuti mekanisme pasar disamping dominasi kekuatan korporasi
swasta yang semakin menguat. Sistem neo-liberal ini semakin subur manakala bola
salju globalisasi semakin memasuki berbagai sendi-sendi kehidupan. Semula
globalisasi masih terkait dengan bidang informasi dan komunikasi, namun bola
salju globalisasi semakin membesar dan menggulung bidang lainnya termasuk
sektor ekonomi,politik. Contohnya saja Harga BBM sudah didesak agar secara
bertahap mengikuti harga internasional. Di Indonesia sendiri dapat dihitung
para konglomerat yang menguasai perekonomian, itu hanya ada segelintir orang
saja. Kondisi ini terjadi sebagai konsekuesi kita menganut sistem kapitalis.
Sebenarnya sistem inilah yang dijalan kan di Indonesia walaupun pemerintah
tidak mengakuinya secara terbuka.
Masuknya Sistem tersebut dapat kita lihat
dari beberapa Indikator yaitu :
a. Dihapusnya berbagai subsidi untuk masyarakat secara bertahap, sehingga harga barang barang strategis ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar.
b. Nilai Kurs rupiah tidak boleh dipatok dengan kurs tetap, sehingga besar kecilnya kurs rupiah akan ditentukan oleh mekanisme pasar.
c. Perusahaan BUMN mulai beralih ke pihak swasta, sehingga peran pemerintah semakin berkurang.
d. Keikutsertaan bangsa Indonesai dalam kancah WTO dan perjanjian GATT yang semakin menunjukan komitmen bangsa Indonesia dalam tata liberalisme dunia.
a. Dihapusnya berbagai subsidi untuk masyarakat secara bertahap, sehingga harga barang barang strategis ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar.
b. Nilai Kurs rupiah tidak boleh dipatok dengan kurs tetap, sehingga besar kecilnya kurs rupiah akan ditentukan oleh mekanisme pasar.
c. Perusahaan BUMN mulai beralih ke pihak swasta, sehingga peran pemerintah semakin berkurang.
d. Keikutsertaan bangsa Indonesai dalam kancah WTO dan perjanjian GATT yang semakin menunjukan komitmen bangsa Indonesia dalam tata liberalisme dunia.
Dampak positif yang di timbulkan dari
sistem kapitalis ini yaitu dari aspek permodalan, kita dapat dengan mudah
mendapatkan modal dengan cepat dari investor asing sedangkan dampak negatif
dari sistem ini banyak terjadi masalah-masalah seperti pengangguran,
kemiskinan, krisis ekonomi dan hutang luar negeri yang tinggi.
Namun meskipun demikian, bagi saya pribadi
perekonomian Indonesia bisa dikatakan cukup memperlihakan peningkatan yang bisa
dibanggakan. Terlihat pada saat terjadi krisis global, dimana banyak negara di
dunia mengalami krisis namun tidaklah demikian di Indonesia. Indonesia masih
bisa bertahan dari krisis ekonomi. Walaupun masih dapat bertahan, sudah
seharusnyalah pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia sadar untuk memperbaiki
perekonomian Indonesia yang lebih baik lagi dengan memberantas KKN, memangkas
pengeluaran pemerintah, membuka lapangan pekerjaan, dan lebih memperhatian
rakyat demi terciptanya kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pada intinya
kerjasamalah yang dibutuhkan bangsa ini untuk mewujudkan tujuan tersebut.
PARADIGMA PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN
INDONESIA
Paradigma pembangunan perekonomian adalah kerangka
keyakinan yang digunakan sebagai pedoman untuk melihat suatu persoalan dan
bagaimana melaksanakan pembangunan perekonomian.
Di awali pada 1997, terjadi peristiwa
reformasi yang menyebabkan perekonomian luluh lantak hingga mencapai titik
terendah dalam sejarah perekonomian bangsa. Luluh lantaknya perekonomian pada
masa ini, hampir menyebabkan terpecah Indonesia menjadi negara Balkan.
Sejalan dengan reformasi Indonesia, perekonomian
Indonesia pun bereformasi dari sistem perekonomian otoriter menjadi demokrasi,
dari perekonomian sentralisasi menjadi desentralisasi. Sampai 2004, walaupun
belum menunjukkan kepulihan total, perekonomian Indonesia mulai merangkak
perlahan menuju kondisi yang lebih baik. Hampir seluruh pendapatan negara pada
waktu itu digunakan untuk membayar hutang. Tingkat kemiskinan dan penganguran
meningkat tajam. Visi 2025 sebagai paradigma baru perekonomian Indonesia, akan
lebih berkonsentrasi pada perekonomian yang berbasis nasional dan sumber daya
alam.
Masalah Pokok dalam Pembangunan Perekonomian Indonesia
:
A. Pengangguran
1. Pengertian Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan
berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat
dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan
kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur
harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat
menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan
dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat
jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita
suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia,
dikenal istilah “pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya
bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
2. Jenis & Macam Pengangguran
Ø Berdasarkan Jam Kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan
menjadi 3 macam:
·
Pengangguran Terselubung (Disguised
Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena suatu alasan tertentu.
·
Setengah Menganggur (Under Unemployment)
adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan
pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja
yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
·
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan
padahal telah berusaha secara maksimal.
Ø Berdasarkan Penyebab
Terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran
dikelompokkan menjadi 7 macam:
·
Pengangguran Friksional (frictional
unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang
sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi
geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang
mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan
pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan
meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang
lebih baik dari sebelumnya.
·
Pengangguran Konjungtural (cycle
unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan
perekonomian/siklus ekonomi.
·
Pengangguran Struktural (structural
unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka
panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan,
seperti:
1.
Akibat permintaan berkurang
2.
Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
3.
Akibat kebijakan pemerintah
·
Pengangguran Musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena
adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus
nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian
yang menanti musim durian.
·
Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang
menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga
kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
·
Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang
terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga
mesin-mesin.
·
Pengangguran Siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi.
Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate
demand).
3. Kebijakan Pemerintah Mengatasi Pengangguran
·
Mengatasi masalah kependudukan dengan mengendalikan
pertumbuhan penduduk,
·
Mendukung terciptanya peningkatan kegiatan ekonomi
yang diharapkan membuka peluang dan kesempatan kerja lebih banyak,
·
Memperbanyak pusat pelatihan kerja dan memberi
kemudahan pengelolahan sekolah kejuruan,
·
Membuka kesempatan dan lapangan kerja di daerah yang
kurang berkembang kegiatan ekonominya,
·
Menggalakkan ekspor jasa berupa tenaga kerja ke luar
negeri.
B. Inflasi
1. Pengertian Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah
suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu)
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di
pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat
adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya
tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu
menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan,
dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara
terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga
digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang
kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
Inflasi terjadi apabila :
- Diwarnai kenaikan harga-harga komoditi secara umum.
- Dapat diketahui dan dihitung jika telah berjalan
dalam kurun waktu tertentu dan dalam wilayah tertentu.
Inflasi dapat dibagi dalam :
- Inflasi ringan jika nilainya
berkisar 0% s/d 10%
- Inflasi sedang jika nilainya
berkisar 10% s/d 30%
- Inflasi berat jika nilainya berkisar
30% s/d 100%
- Hyperinflasi jika
nilainya
> 100%
Jika dilihat dari sebab-sebab kemuculannya
dibagi dalam :
·
Inflasi karena naiknya permintaan
Inflasi karena naiknya permintaan adalah inflasi yang
terjadi karena adanya gejala naiknnya permintaan secara umum.
·
Inflasi yang terjadi karena naiknnya biaya produksi
Inflasi ini terjadi jika kecenderungan naiknya harga
lebih diakibatkan karena naiknya biaya produksi.
·
Inflasi yang berasal dari dalam negeri
Inflasi yang berasal dari dalam negeri adalah inflasi
yang terjadi dikarenakan peristiwa-peristiwa yang terjadi didalam negeri.
·
Inflasi yang berasal dari luar negeri
Proses terjadinya diawali dengan masuknya komoditi
impor yang telah terkena inflasi (harga naik) dinegara asalnya.
Inflasi memang akan membawa dampak yang kurang
baik bagi beberapa aspek kegiatan ekonomi masyarakat, diantaranya :
- Pertama,
inflasi akan menjadikan turunnya pendapatan riil masyarakat yang memiliki
penghasilan tetap.
- Kedua,
inflasi menyebabkan turunnya nilai riil kekayaan masyarakat yang berbentuk kas.
- Ketiga,
inflasi akan menyebabkan nilai tabungan masyarakat menjadi turun.
- Keempat,
inflasi akan menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terhambat.
Beberapa sisi positif dari adanya inflasi :
- Inflasi yang terkendali menggambarkan
adanya aktivitas ekonomi dalam suatu negara.
- Inflasi terkendali merangsang masyarakat
untuk terus berusaha bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraannya.
2. Kebijakan Pemerintah Mengatasi Inflasi
·
Kebijakan Moneter, yaitu kebijakan yang berasal dari
bank sentral dalam mengatur jumlah uang beredar melalui instrument-instrumen
moneter yang dimiliki.
Tiga kebijakan moneter yang bisa ditempuh bank
sentral:
1.
Kebijakan Diskonto (discount policy), yaitu kebijakan untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan
menaikkan atau menurunkan tingkat bunga.
2.
Operasi Pasar Terbuka (open market operation), yaitu membeli dan menjual surat-surat berharga.
3.
Kebijakan Persediaan Kas (cash ratio policy), yaitu menaikkan dan menurunkan persentase persediaan kas dari
bank.
·
Kebijakan Fiskal, yaitu melalui perubahan pengeluaran
dan penerimaan pemerintah.
Dua jenis kebijakan fiscal yaitu:
1.
Pengaturan Pengeluaran Pemerintah, yaitu pemerintah
harus menjaga penggunaan anggaran negara agar sesuai dengan perencanaan agar
tidak terjadi pertambahan uang beredar.
2.
Peningkatan Tarif Pajak, yaitu dengan dinaikkannya
tarif pajak maka penghasilan rumah tangga akan diberikan kepada pemerintah
sehingga daya beli masyarakat atas barang dan jasa akan berkurang.
·
Kebijakan lainnya yaitu:
1.
Peningkatan Produksi, yaitu bila produksi meningkat
walaupun jumlah uang bertambah, inflasi tidak terjadi.
2.
Kebijakan Upah, yaitu menurunkan pendapatan yang siap
dibelanjakan (disposable income) masyarakat. Penurunan disposable income
dilakukan dengan menaikkan pajak penghasilan.
3.
Pengawasan Harga, yaitu dengan menetapkan harga
maksimal oleh pemerintah untuk menghindari kecenderungan dinaikkannya harga
oleh pengusaha.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar